Kalau saya tidak salah, dan semoga tidak. Buku supernova ini buku pertama darI dewi lestari alias Dee. Gaya bercerita yang baru pertama kali saya baca. Rumit, penuh catatan kaki karena bahasa yang tidak biasa, namun menyatu dan indah. 

Banyaknya istilah dari mulai momentum, turbulensi terdengar asing buat saya, siswa pemalas yang lulus karena sungguh penuh keberuntungan. Tapi kalau kalian melewatkan untuk menghayati istilah tadi, buku ini masih bisa kalian nikmati indahnya. Cerita yang luar biasa, bukan remeh temeh tentang cinta yang biasa kalian baca di novel teenlit. Penokohan yang kuat, membuat saya, sedikitnya mengagumi Diva, pelacur berpemikiran luar biasa dalam buku ini. 

Saya tidak sabar membaca (ulang) buku kedua dan ketiganya.

long life dewi lestari ! :)

Meg Cabot ini penulis kesukaan saya waktu smp dulu. Bahasanya maupun ceritanya anak muda sekali. Lucu, tapi berisi juga. Hebat ya, saya benar-benar kagum dengan penulis lintas umur. Maksudnya, Meg cabot ini tidak mungkin remaja selamanya kan, dia sekarang pasti sudah berumur tapi bisa menulis khas anak muda sekali.

Bacaan ringan yang menghibur tentang Samantha, anak ke dua dari tiga bersaudara. Sang kakak yang sangat populer dan adik yang kelewat jenius membuatnya rendah diri dan merasa menjadi pencundang yang tidak bisa apa-apa. Semuanya berubah saat dia menyelamatkan nyawa Presiden Amerika. Mendadak, dia menjadi pahlawan seluruh Amerika.

Perkenalannya dengan Susan Boone, guru lukis nya yang eksesntrik mengajarkannya untuk melihat. Untuk membuka mata, karena ternyata yang diingikan Samantha ada di depannya. Dia hanya perlu membuka lebar matanya dan taraaaaa, David sang Anak Presiden tersenyum manis di depannya :)

Senang juga saya masih bisa menikmati buku ini meski..well, saya tidak bisa dibilang remaja lagi. T_T

Tergoda baca buku ini gara-gara tagline nya :

" Jangan kawin dulu sebelum baca buku ini "

ahahaha,

Tapi betulan tidak menyesal membacanya. Bahasa yang ringan dan tidak sulit untuk dicerna membuat buku setebal 230 halaman ini dapat saya selesaikan dalam tempo jam.

Pesan moralnya begitu mengena. Dan memang layak dibaca, baik yang belum menikah, ingin menikah, atau bahkan yang sudah menikah.

Ceritanya tentang Arista dan Rahmat. Sepasang suami istri yang sukses dalam berkarir dan pernikahan. Kekurangan mereka hanya satu. Sebuah test pack bergaris dua.

"having children is the most precious thing in the world. having children is priceless" or "childless is not the end of the world" ?

Orang sering mendasari cinta atas hal-hal yang dianggap indah. It may sound romatic dan melakukan hal tersebut bukalah sesuatu yang salah. However, sometimes too romatic that we often hear people saying that in a cinema, with us eating pop corn and shush-ing rude people.

Jarang ada yang mengatakan :

Saya sayang dia karena saya ingin sayang dia.

Itulah komitmen. Komitmen adalah sumber kekuatan bukan sesuatu yang justru membuat orang takut untuk menghadapinya.

Sebagian dari kita mungkin ada yang mencintai seseorang karena keadaan sesaat. Karena dia baik, karena dia pintar, even mungkin karena dia kaya raya. Tidak pernah terpikir apa jadinya, kalau dia mendadak jahat, mendadak tidak sepintar dahulu, atau mendadak miskin.

Will you still love them, then?

Thats why you need commitment.

Dont love someone because of what/how/who they are.

From now on,

start loving someone,

because you want to.

*Dikutip utuh dari penutup buku. 

"i couldnt help but wonder..do they forget the day when they fell in love ?"

Ya..Nicholas Sparks lagi.

Entah ada apa dengan Nicholas Sparks dengan liburan saya. Sedari kemarin selalu berjodoh dengan buku-bukunya. 

Oke, buku ini tokoh utamanya berusia, lanjut-kalau dalam versi pembaca Indonesia semacam saya, sekitar 50 tahunan. Sebenarnya agak aneh buat saya membacanya, karena di benak saya orang yang berumur cintanya akan untuk keluarganya, anak-anak, cucu-cucu nya, bukan dengan lelaki paruh baya yang baru dikenalnya.

Tapi ya, bukan Nicholas Sparks kalau tidak bisa membuat saya menangis. Ceritanya menyentuh. Sedikit memberi saya pemikiran bahwa ya...cinta memang tidak mengenal umur. Dan pada umur berapapun, kehilangan akan terasa sama menyakitkannya.

" Mengingat-ingat masa itu selalu membangkitkan perpaduan emosi dalam dirinya-sesuatu yang mirip, namun tidak sepenuhnya sama, dengan nostalgia. Nostalgia sering dibuat romantis; sementara itu tak ada alasan membuat kenangan-kenangan yang dimilikinya lebih romantis dari yang sebenarnya"

well, i was just thinking..maybe i'd better remember things the way it is. just like that line said. hehe

well..well..

Nicholas Sparks.

Perkenalan pertama saya dengannya (bukunya) adalah ketika saya menonton the notebook. Disusul kemudian oleh A walk to remember, Dear John, The Last Song,  dan yang paling lawas message in a bottle. Hampir semua filmya membikin saya nangis. Ceritanya bagus, agak sulit ditebak, dan romantis.

Novel ini sendiri baru rilis tahun 2011, ceritanya punya kemiripan dengan para pendahulunya. Kinda true love, the story of a girl meet a boy. Untuk penggemar cerita-cerita romantis, bukunya Nicholas Spark sangat saya rekomendasikan.

Travis si petualang dan Gabby si..well..agak sulit dideskripsikan. Dia, baru mencoba hidup sendiri- lepas dari aturan-aturan ibunya, menganggap hidupnya terlalu membosankan bahkan meski dia punya pacar yang menurutnya sangat dia cintai. Keduanya bertemu dan pada akhirnya dihadapkan pada pilihan yang sangat sulit. Pertanyaannya adalah "Sejauh apa seseorang harus bertindak atas nama cinta?"

Anyone?

can you tell me the answer? 

Another book from Moammar Emka, setelah buku perdananya yang..'famous', buku-buku lain dengan tema yang sama, atau berkaitan, dia rilis. Nah, buku ini salah satunya. "in bed with model$".

Cetakan pertamanya tahun 2006. Yah, mungkin memang pada dasarnya saya yang ga up-to-date, buku ini baru saya baca 5 tahun setelah tahun terbitnya. Parahnya, saya tidak membeli buku ini. Agak mendingannya, setidaknya saya tidak membajak. Pinjam. haha

Oke, biar terlambat 5 tahun, saya asumsikan apa yang ada di buku ini masih sama dengan yang terjadi hari ini. Tidak kurang, tidak lebih. Meskipun sebenarnya saya bakal lebih mudah percaya kalau dikatakan apa yang terjadi hari ini lebih parah dari apa yang buku ini mau sampaikan.

"Sisi gelap model sinetron, model catwalk, model iklan, escort model dan foto model"

begitu tagline nya. Isi buku? jelas tergambar dari situ.

Sejak awal buku ini sudah mengatakan bahwa buku ini hanya menceritakan sebagian, bukan keseluruhan, manusia-manusia yang eksis di bidang entertainment. Hukum generalisasi tidak berlaku disini. Saya percaya masih banyak pelaku entertainment yang berhasil dan dihargai karena bakat dan kemampuannya. Bukan karena tubuhnya.

Lagi-lagi manfaat membaca buku semacam ini adalah untuk membuka mata, bahwa yang terlihat belum tentu seperti nyatanya. Impian menjadi seorang public figure, dikenal dan dipuja banyak orang sudah terlanjut banyak diimani banyak orang, banyak anak muda. Tapi siapa sangka bahwa dibalik mewujudkan impian indah tersebut ada harga yang harus dibayar? Ada sisi gelap yang siap memerangkap kita?

"yang pernah kaya, pasti tidak mau jadi miskin"

itu yang melandasi mereka-mereka yang bersuara di buku ini merelakan dirinya masuk ke dunia hitam. Keterbiasaan hidup mewah, kebutuhan untuk tetap bisa hidup mewah, dan tawaran kas melimpah dengan instan menjadi faktor-faktor kunci.

Sulit berkomentar tentang buku ini. Biarlah masing-masing kepala punya penafsiran sendiri. Biar penafsiran saya, saya simpan sendiri juga. Yang jelas, buku ini layak baca. Apalagi untuk yang berniat terjun ke dunia entertainment. Mengetahui sisi lainnya, biar bisa dipertimbangkan lagi. Kalau sudah terjun, kadang susah naik lagi lho :)